oleh

Dibuka Asisten Pemerintahan dan Kesra, Pemkab Manggarai Gelar Rakor Tekan Angka Stunting

Manggarai, SwaraNTT.net – Untuk menekan angka Stunting di wilayah kabupaten Manggarai, bertempat di aula Efata Santo Aloysius Ruteng, Rabu 6 September 2024, Pemerintah kabupaten Manggarai yang diprakarsai Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (BP2KB) mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor ) Stunting dengan sejumlah stekholder.

Rapat yang dipimpin Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Setda Manggarai Frumensius LTK, SE tersebut dimulai  pukul 10.00 wita, didahului dengan laporan ketua panitia kegiatan.

Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Setda Manggarai, Frumensius LTK dalam sambutannya mengatakan, hasil monitoring dan evaluasi seperti pemantauan operasi timbang bulan Agustus 2024, partisipasi masyarakat ke posyandu sudah tinggi, alat timbang dan alat ukur tersedia di posyandu dan sudah ada desa-desa yang menyediakan baterai, nakes dan kader menjalankan tugas dengan optimal baik dalam memobilisasi masyarakat dan dalam pengukuran dan penimbangan, PMT untuk ibu hamil KEK dan balita gizi buruk sudah berjalan, dana desa untuk anak stunting hampir terealisasi semuanya walaupun dari sisi waktu belum sesuai target (pencairan dana desa di pertengahan tahun) dan belum semua tepat sasaran karena kurang berkoordinasi dengan nakes serta sudah ada beberapa desa yang bekerja sama dengan nakes di desa dalam pemberian bantuan bagi anak stunting.

Frumensius LTK juga menerangkan, temuan di lapangan terdapat beberapa alat ukur dan timbangan mengalami kerusakan alias tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya, banyak alat timbang digital termasuk timbangan bayi tidak dikalibrasi atau tidak dalam keadaan valid saat digunakan, baik karen masalah baterai atau media untuk meletak alat tidak rata (bergelombang) dan licin sehingga berdampak pada hasil pengukuran yang bisa berubah-ubah.

Selain itu lanjutnya,keterlibatan stekholder (TPK,KPM, PPKBD dan Sub PPKBD) selain kader posyandu tingkat desa dalam kegiatan posyandu masih sangat minim, belum semua nakes membaca hasil penimbangan/pengukuran dengan benar dan kasus stunting baru setelah anak melewati usia baduta cukup tinggi.

Beberapa tawaran dan solusi juga dibeberkan Asisten Frumensius, diantaranya,

1.Untuk penimbangan di bulan-bulan berikutnya, pastikan semua alat timbang dan alat ukur dalam keadaan baik (dikalibrasi, baterai tersedia dan permukaan lantai rata) dan jangan dipaksakan menggunakan timbangan digital kalau belum dalam keadaaan siap.

2.Perlu latihan secara terus menerus kepada nakes untuk mengasah kemampuan untuk membaca dan menganalisa hasil ukur dan timbang.