Manggarai, SwaraNTT.Net – Raden Ajeng Kartini (Kartini), seorang wanita kelahiran Jepara, 21 April 1879 salah satu Pahlawan Nasional Indonesia yang mempelopori emansipasi wanita pribumi. Ia meninggalkan makna mendalam bagi wanita di Indonesia melalui berbagai buah pemikiran, tulisan, jalan hidup dan perjuangan yang sangat menginspirasi. Setelah era Kartini, banyak terlahir sosok wanita dengan semangat dan perjuangan seperti Kartini yang dikenal oleh masyarakat.
Di era modern ini, semakin banyak bermunculan sosok wanita hebat, mandiri, dan menginspirasi seperti RA. Kartini. Wanita-wanita ini pun berasal dari berbagai kalangan salah satunya Lea Samasing, perempuan pejuang pangan melalui budidaya pertanian asal Poco Leok.
Baca Juga: Cerita Sukses Petani Hortikultura Binaan PT. PLN di Poco Leok Manggarai
Lungar Poco Leok merupakan sebuah desa yang terletak di pedalaman kecamatan Satar Mese, kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Di desa ini, terdapat sebuah kelompok wanita tani yang telah berhasil mencapai kesuksesan melalui inovasi dan kerja keras mereka.
Kisah kelompok wanita tani ini menjadi inspirasi bagi banyak orang, karena mereka berhasil melangkah maju di bidang pertanian dengan terobosan baru yang digagas PT. PLN UIP Nusra dalam membudidayakan tanaman hortikultura. Dalam artikel ini, kita akan mengupas lebih dalam tentang kisah sukses kelompok wanita tani Ca Nai Cako, bagaimana mereka berinovasi, serta dampak positif yang mereka rasakan saat ini.
Menyemai Mimpi, Menuai Hasil
Segala kesuksesan dimulai dengan impian. Inilah yang dirasakan oleh kelompok wanita tani di Poco Leok desa Lungar ini. Mereka memiliki mimpi besar untuk meningkatkan taraf hidup mereka dan masyarakat sekitar melalui pertanian. Tanah subur dan iklim tropis yang dimiliki diwilayah itu merupakan modal utama untuk meraih impian tersebut.
Kelompok tani Ca Nai Cako, memulai perjalanan mereka dengan bersama-sama membuka lahan pertanian dan memulai bercocok tanam yang didukung secara penuh oleh PT. PLN UIP Nusra. Namun, mereka menyadari bahwa untuk melangkah maju, butuh support, harus berinovasi dan membutuhkan pendampingan dari ahli pertanian yang bergerak di hortikultura karena hal baru.
Ditemui media ini Lea Samasing mengisahkan 22 anggota kelompok yang bernaung dibawah kelompok Ca Nai Cako ini mengenal budidaya hortikultura melalui program ‘Desa Berdaya’ yang digagas PLN pada sejak Agustus 2023.
“Budidaya hortikultura baru dikenal ditelinga petani Poco Leok. Kelompok kami (Ca Nai Cako) merupakan kelompok pertama sebagai kebun contoh pada bulan Agustus 2023,” kisahnya belum lama ini.
Baca Juga: Konsisten PT. PLN Bantu Warga Poco Leok Buka Lahan Pertanian Hortikultura 3,6 Hektar
Awal mulanya cerita Lea Samasing, sangat ragu dengan melihat kondisi lahan yang rencananya akan dijadikan lokasi budidaya hortikultura tampak seperti hutan belantara tak terawat.
“Terus terang kami sangat ragu awalnya, karena lahan kosong kami seluas 10.000 m2 akan dijadikan tempat budidaya sayur-sayuran. Tapi kami yakin dimana ada impian pasti Tuhan beri jalan,” ungkap wanita hebat ini.
Proses demi proses yang dilalui mulai dari pembersihan lahan, pembuatan bedeng, semai benih, bangun jaringan air, pemasangan mulsa sampai pada penanaman bibit didampingi tim pertanian yang bekerjasama dengan PT. PLN.